DIA, Sahabat yang ku Rindukan ^^



 
Malam ini langit tidak terlalu gelap, ada beberapa sinar cahaya bulan dan gemerlap beberapa bintang diatas sana. Kumelangkah dengan hati-hati agar tidak terjerumus kedalam lubang atau perangkap yang tidak terlihat dijalanan. Magrib sudah berlalu, aku memasuki ruangan persegi yang tidak terlalu luas. Ruangann inilah tempat aku melakukan semua kegiatan ya kebanyakan kegiatan ku lakukan disini. Tiba-tiba handphone yang sedang ku isi batrainya berbunyi.
“Milaaa” ya itu saja isi pesannya. Sejenak aku terdiam, dan berfikir ada kabar apa tiba-tiba dia menghubungiku. Tersenyum, mungkin iya aku tersenyum ketika mendapatkan pesan darinya. Langsung dengan tidak memakan waktu yang lama aku balas pesan itu. Dan mulailah sebuah percakapan yang jarang aku dapatkan. Tak bisa kujelaskan perasaanku saat ini, dengan senyuman dan mata berkaca-kaca bisa menggambarkannya mungkin.
Sejenak ingatanku berputar melewati ruang waktu, kembali ke 6 tahun silam. Dimana saat itu siswa lulusan MTsN sedang sibuk-sibuknya mengurus berkas-berkas kelulusan. Aku, seorang siswi yang ingin keluar dari sekolah yang bernuansa islam. Aku ingin mencoba memasuki sekolah umum yang mana tentunya bukan bermaksud untuk meninggalkan pelajaran agama. Ada alasan pribadi yang aku miliki dan tidak mungkin untukku jelaskan.
Ada sebuah sekolah yang menarik perhatianku, dimana katanya disana merupakan sekolah anak-anak yang cerdas. Kebetulan sekolah itu jauh dari rumah, jadi aku kesana diantar oleh kedua orang tua untuk mendaftar. Memasuki sekolah itu tidak semudah yang kubayangkan, banyak tahap yang harus dilalui. Baru satu hari aku mengikuti tes untuk memasuki sekolah tersebut besoknya langsung jatuh sakit. Maklum aku sangat jarang keluar rumah apalagi menaiki kendaraan setiap hari dengan jarak yang lumayan jauh. Beberapa hari aku tidak mengikuti tes, alhasil ketika datang untuk tes yang masih berlanjut aku mendapat kata-kata dari seorang guru yang sampai saat ini aku tidak mengetahui siapa namanya. Satu hari itu aku mengulang tes-tes yang aku lewatkan dengan penuh perjuangan.
Badanku belum sembuh total, tisu masih banyak diperlukan untuk melap ingusku yang tak bisa kuhentikan. Saat itu aku masih ingat dengan tes toeflku yang pertama, aku sungguh tidak focus dengan soal. Aku malah lebih focus dengan flu dan tisu yang tidak henti-henti kubuang setelah penuh dengan ingus. Menyedihkan memang semua tesku memasuki sekolah orang cerdas itu. Tapi dibalik kesedihan itu aku mendapatkan banyak cerita dan teman. Aku diperkenalkan dengan seorang siswi yang dahulunya ketikaku masih diMtsn namanya dikenal sebagai seorang seniman. Aku hanya tahu namanya namun tak tahu seperti apa rupanya.
Suatu kebahagiaan bisa mengenalnya, kami mulai berkenalan dan sampai bertukar kontak hp. Ya disaat itu aku belum mengenal yang namanya BBM atau Line ataupun semacamnya. Hpku saat itu pun masih hp butut meskipun memiliki kamera dan bisa mendengarkan MP3. hehe tapi aku bersyukur bisa mempunyai HP saat itu. Perkenalan yang singkat sekali namun kami langsung akrab, sampai-sampai disaat hasil kelulusan sudah diketahui kami masih tetap saling berhubungan walau hanya dengan SMS-an.
Hasil kelulusan sudah diketahui, sudah kutebak seperti apa hasilnya. Aku cari namaku dari sekian banyak nama diatas mading itu. Dan akhirnya aku menemukan namaku, diatas namaku berjudul “cadangan” ya aku termasuk lulus dicadangan. Akhirnya setelah dipikirkan panjang-panjang aku putuskan aku memasuki sekolah yang bernuansa islam. Sejujurnya kedua orang tuaku berat melepaskan puteri semata wayangnya untuk sekolah jauh dari rumah. Dan begitupun Ayah inginnya aku sekolah disekolah yang memang bernuansa Islam. Dengan ikhlas aku lepaskan Sekolah yang ku anggap keren itu meski mungkin aku masih bisa memasukinya walaupun hasil tes ku termasuk dalam cadangan.
Aku sudah ikhlas meski awalnya hatiku masih menolak dengan hanya memendam sendiri. Demi kedua orang tua, ya aku bersyukur bisa sekolah didekat rumah. Sekarang disaat sudah memasuki bangku perkuliahan aku merasa sangat bersyukur. Tak bisa kujelaskan dengan kata-kata.
 Ketika bangku sekolah baru telah dimulai, kamipun sibuk dengan sekolah masing-masing. Temanku, dia lulus disekolah keren itu, ya dia beruntung sekali. Sudah lama tidak berjumpa, kami menyempatkan untuk bertemu. Aku datang kerumahnya yang memang tidak terlalu jauh dari rumahku, tapi karna jalanannya yang agak parah jadi membuat perjalanan terasa jauh sekali. Aku kesana bersama temanku yang satu lagi yang juga baru kukenal ketika mengikuti tes di SMA keren itu.
Kami akhirnya bisa berjumpa lagi dan melepas rasa rindu. Kamipun silih berganti mengunjungi rumah masing-masing.
Waktupun terus berjalan, ya dia sudah memasuki bangku perkuliahan. Aku masih setahun lagi sekolah sebelum memasuki bangku perkuliahan. Hubungan kami masih sama seperti dulu, ketika dia libur kuliah kami menyempatkan waktu untuk bertemu. Ya sekalian kami menceritakan keluh kesah yang dirasakan.
Sekarang aku sudah memasuki bangku perkuliahan, hanya saja kami berbeda kampus. Dan sangat jarang sekali berkomunikasi. Bahkan kami sempat loss kontak, ku anggap saja dia sudah memiliki teman yang banyak disana. Ya kami sibuk dengan urusan kampus masing-masing, tanpa kusadari dia berubah. Sebuah kesalahanku juga kenapa tidak pernah menanyakan kabarnya. Kami seperti orang yang baru pertama kenal saat aku mulai memberanikan diri lagi untuk menyapanya. Ya sangat kaku sekali, berbeda dari yang dulu. Akupun takut untuk untuk menghubunginya, takut mengganggu kesibukannya.
Sekarang sudah memasuki 3 tahun aku kuliah di Kota yang sangat jauh dari rumah. Rasanya itu baru kemarin aku mengenakkan pakaian putih abu-abu dan juga pakaian putih donker. Begitupun pertemanan yang begitu cepat terjalin tidak akan luntur meski waktu terus berjalan.
Dan kelanjutan dari cerita diawal tadi adalah, dia sahabat yang kurindukan kembali lagi seperti dulu. Bersyukur kepada Allah, atas nikmat dan karunia yang tak pernah henti-henti diberikanNya.
 Untuk sahabatku, semangat menghadapi dunia yang fana ini. Cobaan memang datang dari berbagai arah, dan aku tahu seperti apa rasanya berada disana. Semangat untuk jadi lebih baik lagi, karna masalalu bukan hal yang penting saat ini.
                                                                               
                                                                                                                         Padang 28 Februari 2016



Comments

Popular posts from this blog

Pilih-pilih Teman ?

(Katanya) Jilbab Syar'i

Kucing adalah Peliharaan Favorite. BACA FAKTANYA!