Hanya melihat dari Luar

Cuaca hari ini mendung, langit hanya memperlihatkan awan putih. Sejauh mata memandang tak kuperhatikan adanya setitik biru diatas sana. Bisa dikatakan ini adalah cuaca yang enak untuk molor. Tapi ada yang lebih menarik hatiku daripada molor yaitu menyentuh blog ini yang sudah lama sekali tidak terjamah oleh jari-jari ini.
Apa kabar blogku? aku kemarin sempat berpindah ke wordpress, meski sudah ada beberapa tulisan yang aku tulis disana tapi rasa rindu untuk menulis disini akhirnya memuncak juga. Sepertinya aku bukan hanya tipe org yang setia pada pasangan tapi juga setia pada yg lainnya (ahaiii maafkan ke PD an ini)
Jika ditanya suasana hatiku saat ini, aku tidak bisa menggambarkannya. Sungguh beraneka ragam yang aku rasakan. Kebetulan nenek dirumah sedang terkulai lemah, sudah dirawat hampir seminggu dirumah sakit namun keadaan beliau tidak kunjung membaik. Aku berdo'a semoga Allah segera mengangkat penyakit pada nenek.

Kali ini aku ingin membahas sesuatu yang tiba-tia muncul dibenakku, sebenarnya bukan tiba-tiba. Ada sesuatu yang membuatku ingat akan hal ini.

Ada tipe orang yang sangat mudah tersinggung hatinya oleh ucapan orang lain, sehingga membuatnya untuk memilih diam dan tidak melakukan hal-hal yang ingin ia lakukan demi menjaga dirinya dari hal tersebut.
Aku sendiri mengatakan diriku adalah orang yang suka melakukan apa yg ingin aku lakukan, ya dalam konteks tidak melakukan hal-hal yang macam-macam.
Ketika disuatu forum membahas tentang penilaian orang lain terhadap seseorang. Aku mendapatkan penilaian yang luar biasa mengejutkan bagiku.

Semuanya mengatakan aku adalah orang yang cuek dan malah masak bodoh dengan omongan orang lain. Tapi sejujurnya aku memang orang yang tidak terlalu memikirkan pandangan orang lain kepadaku. Begitulah aku dalam pandangan orang lain.

Dahulu ketika aku baru memasuki bangsu sekolah menengah pertama, aku dicap "sombong" oleh salah satu seniorku di sekolah. Lucu juga sih ceritanya itu, jadi waktu itu aku sedang berjalan sendirian dan mungkin ketika itu aku berselisih dengan seorang senior yang mungkin tersenyum kepadaku. Aku belum mengenal seorangpun senior disekolah itu kecuali dua orang senior yaitu kedua abangku dan beberapa teman abangku yang sering main kerumah. Aku adalah tipe orang yang kadang berjalan lurus kedepan menatap kebawah lantai atau menatap lurus tapi pandanganku kosong. Ya aku kadang aneh, dan kadang aku memperhatikan semua orang yang melewatiku. Mungkin tergantung situasi dan kondisi perasaanku.
Jadi seniorku itu adalah teman perempuan abangku dan aku tidak mengenal dia. Kak maaf ya aku bukannya tidak mau menyapa kakak, tapi saat itu saya belum mengenal kakak dan juga lagi fokus berjalan kedepan.

Ok. aku tidak memikirkan itu lagi, aku hanya memikirkan kenapa orang-orang begitu mudah mengambil kesimpulan terhadap diriku. Jujur aku kadang merasa sedih ketika dianggap terlalu cuek. Padahal disatu sisi aku adalah orang yang pemikir jika terjadi sesuatu. Ya mungkin yang bergejolak hanya pikiranku tapi diluar terlihat seperti tidak ada yang dipikirkan. Kadang aku bingung darimana aku belajar menjadi orang yang bisa menyembunyikan apa yang ia pikirkan dan rasakan. Entahlah aku hanya ingin menulis ini, siapapun yang membaca yang pernah atau yang sering berkomunikasi dan berinteraksi denganku. Tolong, aku bukan orang yang secuek yang kalian pikirkan.


17 Desember 2016


Comments

Popular posts from this blog

Pilih-pilih Teman ?

(Katanya) Jilbab Syar'i

Kucing adalah Peliharaan Favorite. BACA FAKTANYA!