Ucapan Ulang Tahun
Alhamdulillah, aku masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk menghirup oksigen di pagi ini. Dengan memejamkan mata kuresapi udara yang masuk melalui dua rongga hidung. Pagi ini aku bangun dari tidurku ditemani oleh seorang adik yang sedang menginap di kamar kosanku. Sejak dua hari yang lalu aku tidak tidur sendirian seperti biasanya. Ya, biasanya aku hanya diam dibilik yang ukurannya tidak lebih dari 3 x 3 m ini. Semenjak ada dia (adik yang menginap dikostanku) aku lebih banyak berbicara dari biasanya. Biasanya aku bicara dengan tanganku sibuk mengetik lewat gudgetku. Setelah ada dia rasanya aku bisa melampiaskan untuk berbicara, ya walau tentang apapun itu. Memang aku baru pertama kali bertemu dengannya, meski ku tau aku sok akrab dengannya untuk mencairkan suasana. Ternyata dia adalah orang yang asik, tidak sia-sia aku banyak bicara ternyata dia juga suka bercerita. Namanya Alma, aku mengenalnya di sebuah group online di salah satu aplikasi medsosku. Dia menghubungiku sudah sejak sejak 3 minggu yang lalu (kurang lebih). Menanyakan aku orang Padang dan tinggalnya dimana. Setelah dijelaskan, dia mengatakan akan mengikuti ujian Mandiri dikampusku pada tangal 8 Juli mendatang dan ingin menginap di tempatku.
Hari ini adalah hari ujian Mandiri bagian barat, aku lupa namanya. Oh iya namanya SMMPTN Barat (habis searching di HP). Aku sudah melihat Alma bersiap-siap untuk berangkat mengikuti ujiannya. Ku lihat HP dan kudapati sebuah ucapan dari seseorang teman di group media sosialku. Ya dialah yang mengucapkan petama kali subuh itu. Setelah dia mengikutlah teman-teman yang lain, Alhamdulillah banyak yang mendo'akanku. Semoga setiap do'a yang diucapkan oleh mereka dikabulkan Allah SWT. aamiin.
Jam menunjukkan pukul 6.30 WIB, Alma pamit untuk mengikuti ujian. Aku masih diatas kasurku ketika melepas alma untuk pergi ujian dan memberikan semangat kepadanya. Setelah Alma pergi aku kembali tidur-tiduran lagi. Tanpa kusadari aku tertidur lagi dan terbangun sejam kemudian. Kali ini aku benar-benar bangun dari tidurku, tidak diatas kasur lagi. Aku mulai membereskan kamar dan saat aku sudah selesai menyapu kamar terdengar suara "paket...paket..paket...". Aku punya feeling kalau itu paket untukku. Langsung ku pakai Mukena supaya cepat, pas mau turun kebawah ternyata paketnya sudah diambil oleh kakak yang berada dilantai bawah. Lalu kutanya paket untukku kak? kakaknya jawab dengan menyebut nama panjangku, iya itu aku kak, hehe (kataku). Lalu kakaknya memberikan kepadaku seraya aku berkata terimakasih kepada kakaknya.
Paket itu dari seseorang yang belum lama kukenal di group salah satu sosial mediaku, ya lagi-lagi group di dunia maya. Rasanya bahagia mendapatkan paket dari seseorang, lebih tepatnya adalah sebuah kado dari seseorang. Aku mungkin memang jarang sekali mendapatkan kado. Hanya sekali dalam setahun, ya saat tanggal 8 juli ini. Meski sering tidak tepat di tanggal 8 juli hehe. Setidaknya ada satu buah kado minimal yang aku dapatkan. Ya aku bersyukur masih bisa merasakan seperti apa rasanya mendapat kado itu. Setelah sampai dikamar kuletakkan paketku itu, dan kucoba untuk membukanya. Awalnya aku buka dengan tanganku, tapi sulit. Akhirnya aku ambil pisau untuk membuka paket tersebut. Berasa lagi unboxing kayak youtuber yang lagi buka kado-kado ulang tahun mereka. Bedannya cuma satu, kadoku cuma satu tapi mereka banyak. wkwk
Setelah berhati-hati kubuka paketku tadi, aku sangat terkejut dengan isinya. Didalam paket ada dua kado. MasyaaAllah, ini yang ngasih kado satu orang apa dua orang ya? pikirku. Kertas pembungkus kadonya bagus, warna silver dengan blink-blinknya. Aku suka. Ada dua kotak kado, kotak kecil dan kotak besar. Aku memulai dengan membuka kotak kecil. Jujur aku tidak bisa menebak apa isi kado-kado tersebut. Akhirnya setelah kubuka kotak kecil, aku melihat kotak lagi , ya masih ada kotak lagi, baru kusadari itu seperti kotak jam tangan. Namun aku masih ragu, setelah kubuka ternyata benar jam tangan bermerk, warnanya emas. Mataku seperti berembun, apa tidak salah aku mendapatkan kado seperti ini?. Kemudian kubuka kotak kado satu lagi yang persegi panjang. Agak lama dari membuka kado yang kecil, karena banyak selotipnya. Setelah berhasil kubuka, kutemukan kotak sepatu dengan nomor 40. Oh tidak kakiku itu nomornya 38/39. Ini pasti kebesaran, pikirku. Setelah kubuka kotak sepatu itu, aku ternyata salah duga dan rasanya melegakan. hihi. Isinya adalah sesuatu, hehe tak usah kusebutkan. Kado kedua membuat mataku benar-benar tidak mampu menahan embun yang mengganggunya sedari tadi. Aku merasa sedang bermimpi. Mimpi indah.
Tiba-tiba disaat aku merasa sedang bermimpi indah, HPku berbunyi menandakan ada sms masuk. Ya, sebuah sms. Sangat langka seseorang mengirimkan sms pada zaman sekarang ini (kecuali operator atau promo dari suatu tempat) karena semua orang sudah dimudahkan dengan WA, BBM, Line ataupun media sosial lainnya. Namun seseorang ini, yang tidak aku sebutkan Namanya, adalah seorang yang sangat langka menurutku. hehe. Ku buka pesan singkat darinya, namun isinya adalah pesan panjang bukan pesan singkat. Aku tertawa dan mataku semakin berembun ketika membaca pesan panjang tersebut. Seketika aku merindukanya. Dialah sahabat lamaku, sahabat ketika masih duduk dibangku MTsN. Sabahat yang sudah sangat jarang bertemu. Rumah kita mungkin tidak terlalu jauh, tapi ada hal yang membuat jarak itu semakin jauh. Beruntungnya lebaran kemarin ini, aku berhasil untuk berjumpa dengannya. Terakhir aku berjumpa tahun lalu, lupa bulan berapa dan dimana. Rasanya sudah sangat lama sekali. Kemudian kubalas dengan jawaban yang panjang meski tidak mampu mengalahkan pesannya yang begitu panjang. Saat itu aku bahagia.
Aku tahu, ulang tahun bukan momen untuk berbahagia atau bersuka cita. Ketika umur bertambah jatah hidup didunia ikut berkurang. Umurku sudah genap menjadi 22 tahun. Ada dua buah angka 2, menandakan aku sudah memasuki usia dewasa, ya diumur sebelumnya aku juga sudah memasuki usia dewasa. yaitu kepada dua. Namun kali ini berbeda, aku merasa usia 22 adalah usia yang benar-benar sudah memasuki angka kedewasaan. Entahlah, aku juga tidak tahu alasannya. Akupun merasa usia 22 itu sudah bisa jika untuk menikah, atau idealnya bagiku menikah itu sudah bisa dimulai ketika umur sudah menginjak 22 tahun. Itulah pikiranku saat ini. Apalagi saat sekarang banyak kutemukan anak yang dibawah usiaku sudah menikah. Ah, apakah aku mulai gelisah? jangan-jangan sekarang. Aku masih belum menyelesaikan studi S1 ku. Bersabarlah duhai hati.
Sebenarnya di usia yang ke 22 tahun ini, aku tidak mengharapkan berbagai ucapan, tapi aku bersyukur dengan ucapan tersebut orang-orang mendo'akan kebaikan atasku.Meski tidak perlu diucapkan, Do'a yang secara diam-diamlah yang lebih dan sangat berarti bagiku. Bukan bermaksud untuk melarang ucapan itu. Aku sendiri berterima kasih kepada semua yang mengucapkan do'a untukku. Sangat berterima kasih sekali. Begitupun, aku juga harus bermuhasabah terhadap diriku. Menghitung-hitung diri, sudah sejauh mana dosa yang telah kulakukan selama ku hidup didunia. Sudah sejauh mana amal ibadahku dan masih banyak lagi yang kupikirkan. Saat ini, di usiaku yang sekarang aku ingin lulus S1 dan membuat kedua orang tuaku bahagia. Kepada ketiga sahabatku sejak zaman baheula alias zaman masih suka nangis ketika diganggu teman (tapi aku ga nangis, aku orangnya kuat) nangisnya pas jalan pulang kerumah.wkwk. Kuucapkan terimakasih banyak atas nasehat dan supportnya selama ini. Untuk adikku Dian yang baru kukenal sekitar sebulan yang lalu, terimakasih atas kadonya yang sangat luar biasa. Untuk sahabat lamaku, aku rindu masa-masa kita bernyanyi berdua dan curhat masalah ini dan itu. Dan, Untukmu yang masih mejadi rahasiaNya. Apakah engkau juga diam-diam mendo'akanku? Kuharap suatu saat nanti, do'a kita menjadi kenyataan dan dipersatukan olehNya. Entah itu diumurku yang masih 22 tahun atau diumurku yang sudah semakin dewasa. Aku tahu kamu menahan diri untuk tidak mengucapkan selamat ulang tahun untukku. Aku sangat berterimakasih.
Padang, 9 Juli 2018
![]() |
| Foto Paket dari Dian, isinya ada dua kado. |

Comments
Post a Comment